Langsung ke konten utama

Kucing Berpredikat Paling Setia

Dari kecil, emang udah seneng banget sama kucing. Alesannya simpel, kucing itu lucu, gemesin, dan kalo udah kenal jadi penurut. Walaupun suka sama kucing, tapi gapernah seumur umur punya kucing yang bener bener dirawat terus dikandangin gitu. Jadi semua kucing yang pernah ada di rumah itu semua kucing liar.

Gainget udah berapa banyak kucing numpang makan ke rumah.. dari sekian rumah tetangga yg ada, kucing kucing emesh itu datengnya ke rumah saya. Apa mereka saling gosip kalo tuan rumah di sini sering ngasih tulang ikan atau ayam ke kucing? Hmm patut dicurigai.

Nah, dari sekian banyak kucing yang numpang makan.. Kiki lah yang paling setia. Dia berjenis kelamin jantan, berkulit putih dengan corak abu, ekornya panjang, jenis kucingnya kampung pada umumnya, suara meongnya membuat iba, matanya sipit. Iya, matanya sipit.. ga kayak kucing lain.

Kurang lebih 4 tahun yang lalu. Waktu itu saya masih kelas 6 SD. Pas pulang sekolah, tiba tiba ada 2 anak kucing di kardus. Letak kardusnya di depan pintu rumah. Nahloh, siapa yang naro?. Kucing ini sepasang, Kici dan Koko namanya, tapi naas.. beberapa hari kemudian Kici mati.. ehh Kiki dateng. Umurnya sepantaran lah sama mereka.

Sedih ya mereka masih belum bisa makan, tapi harus udah pisah sama emaknya. Jadilah saya pengganti emaknya nyusuin mereka pake susu dancow yang dimasukin ke plastik terus dijadiin ndot.

Singkat cerita, mereka udah bisa makan sendiri sekarang.. eh ga lama Koko ilang. Tuh kan dasar kucing gatau rasa balas budi :(. Dan tersisalah tinggal Kiki Sampai sekarang.

Kiki itu kucing pemakan segala. Waktu itu.. dikasih makan apa aja mau, asalkan ga pedes. Hahahaha.. lah tapi sekarangmah songong.. maunya makan tulang ayam doang. Tapi yaidah lahh wajar udah sepuh.

Pernah suatu hari Kiki pulang berlumuran darah abis berantem sama kucing lain. Dan saya nangis senangis nangisnya. Kasian bangeet banget. Awalnya sampe mau dibawa ke rumah sakit, tapi ga jadi.. soalnya bisa diobatin sendiri.

Sekarang kiki udah tua, bulunya kasar, kerjaannya bobo dan makan mulu, alhasil perutnya gendut. Tapi aku sayangg. Dan dia berhasil mendapat predikat sebagai kucing tersetia versi Audya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Novel Hujan Tere Liye

P.S: berisi beberapa spoiler novel Hujan. Bagi yang tidak mau baca spoiler, baiknya baca novel nya terlebih dahulu. Tapi kalau berminat, silahkan dibaca J Posting kali ini mau ngebahas tentang novel terbarunya bang Tere Liye yang terbit bulan januari lalu. Yaitu Hujan. Sesuai cover belakang nove ini, Hujan berisi tentang persahabatan, tentang cinta, tentang melupakan, tentang perpisahan, tentang hujan. Alur cerita yang digunakan maju mundur, namun tetap mudah untuk dipahami. Dan pembacapun dapan membayangkan bagaimana suasana cerita tersebut dengan jelas melalui narasi indah yang dibuat bang Tere Liye. Novel ini berlatarkan masa depan pada tahun 2042 – 2050. Diceritakan Lail, seorang wanita berumur 21 tahun berada di suatu ruang bersama paramedis bernama Elijah. Lail berada di tempat tersebut dikarenakan ingin menghapus ingatannya dengan cara harus menceritakan segala kisah hidupnya kepada Elijah. Dan ingatan yang ingin dihapusnya adalah : Hujan. Lail kecil berumur 13 tahu...

Puisi Air

Air Audya Nurul Fathia Setiap aku Hidup bersama mu Sepertinya.. tak akan kau hargai ku Biarkan saja, masih terlalu banyak aku yang lain lain kau lain mereka Jika aku bisa memilih Enyah saja aku dari hadapanmu Dan pasti akan ku hampiri mereka Apa pedulinya kau? Selau menyiakan keberadaan ku ini Memangnya, siapa dirimu? Berani nya kamu Asik bergembira bersamaku, tanpa memikirkan mereka Sombong sekali Memang, terlalu banyak aku di sini Tapi kumohon.. hargai aku Walau mungkin hanya setetes Karena, masih terlalu banyak yang membutuhkan diriku

Aku dan Sebuah Internet

Pengen cerita soal internet nih. Awal banget kenal yang namanya internet itu sekitar umur 5 tahunan tahun 2005 - 2006 an(adek-adekgaul). Jadi emang dari kecil tuh udah seneng main komputer. Dan game terfavorit adalah akal interaktif. Dan saat itu ngerasa 'weh gw hebatt! Mainannya akal gitulohh..' Yaaelahh. Gatau lah tapi emang akal itu seru parah pada masanya. Nah terus pernah suatu hari diajak gitu kan ke warnet. Gila, tempat apaan nih komputer semua isinya guys.. yaa jadi ibuku itu kayaknya mau ngerjain tugas atau apalah yang ngebutuhin internet ini. Dan emang internet saat itu masih susah. Ya jadi mau ga mau ya ke warnet. Secara internet saat itu Ga segampang dan semurah sekarang. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi(yaelah) akhirnya gw pun merengek utuk minjem komputernya. Disewalah satu komputer di sebelah ibu ku itu. Dan gw masih inget harga sewanya : 5000 per jam. Mahal atuh ya. Kalo buat nyalain, mencet ini, mencet itu mah bisa lah.. cuman gatau gimana caranya ngesearch...