Langsung ke konten utama

maaf

Aku malu. Malu dengan diriku sendiri. Pernah aku berkata. Tapi aku sendiri yang melanggar kataku. Mereka, dia, tidak sadar. Pasti.

Saat itu, aku lupa kapan. Saat itu aku bingung dengan kondisi fikiranku. Dan aku tak punya jalan keluar. Hanya satu, iya aku menyampaikan kegelisahan saat itu kepada sahabatku. Aku menangis, mengomel, berbisik, tertawa bahkan berteriak.

Ya aku lakukan hal itu supaya hati ini lega.

Tapi aku lupa. Aku merasa sangat egois saat ini. Aku lupa. Tidak hanya aku, tapi mereka, dia. Dia apa kabar? Aku lupa dia, mereka pun memiliki masalah sama. Tapi aku lupa.

Bukan bermaksud melupakan. Tapi memang begitu. Maaf ini untuk segala yang aku lupa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Novel Hujan Tere Liye

P.S: berisi beberapa spoiler novel Hujan. Bagi yang tidak mau baca spoiler, baiknya baca novel nya terlebih dahulu. Tapi kalau berminat, silahkan dibaca J Posting kali ini mau ngebahas tentang novel terbarunya bang Tere Liye yang terbit bulan januari lalu. Yaitu Hujan. Sesuai cover belakang nove ini, Hujan berisi tentang persahabatan, tentang cinta, tentang melupakan, tentang perpisahan, tentang hujan. Alur cerita yang digunakan maju mundur, namun tetap mudah untuk dipahami. Dan pembacapun dapan membayangkan bagaimana suasana cerita tersebut dengan jelas melalui narasi indah yang dibuat bang Tere Liye. Novel ini berlatarkan masa depan pada tahun 2042 – 2050. Diceritakan Lail, seorang wanita berumur 21 tahun berada di suatu ruang bersama paramedis bernama Elijah. Lail berada di tempat tersebut dikarenakan ingin menghapus ingatannya dengan cara harus menceritakan segala kisah hidupnya kepada Elijah. Dan ingatan yang ingin dihapusnya adalah : Hujan. Lail kecil berumur 13 tahu...

Puisi Air

Air Audya Nurul Fathia Setiap aku Hidup bersama mu Sepertinya.. tak akan kau hargai ku Biarkan saja, masih terlalu banyak aku yang lain lain kau lain mereka Jika aku bisa memilih Enyah saja aku dari hadapanmu Dan pasti akan ku hampiri mereka Apa pedulinya kau? Selau menyiakan keberadaan ku ini Memangnya, siapa dirimu? Berani nya kamu Asik bergembira bersamaku, tanpa memikirkan mereka Sombong sekali Memang, terlalu banyak aku di sini Tapi kumohon.. hargai aku Walau mungkin hanya setetes Karena, masih terlalu banyak yang membutuhkan diriku

Aku dan Sebuah Internet

Pengen cerita soal internet nih. Awal banget kenal yang namanya internet itu sekitar umur 5 tahunan tahun 2005 - 2006 an(adek-adekgaul). Jadi emang dari kecil tuh udah seneng main komputer. Dan game terfavorit adalah akal interaktif. Dan saat itu ngerasa 'weh gw hebatt! Mainannya akal gitulohh..' Yaaelahh. Gatau lah tapi emang akal itu seru parah pada masanya. Nah terus pernah suatu hari diajak gitu kan ke warnet. Gila, tempat apaan nih komputer semua isinya guys.. yaa jadi ibuku itu kayaknya mau ngerjain tugas atau apalah yang ngebutuhin internet ini. Dan emang internet saat itu masih susah. Ya jadi mau ga mau ya ke warnet. Secara internet saat itu Ga segampang dan semurah sekarang. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi(yaelah) akhirnya gw pun merengek utuk minjem komputernya. Disewalah satu komputer di sebelah ibu ku itu. Dan gw masih inget harga sewanya : 5000 per jam. Mahal atuh ya. Kalo buat nyalain, mencet ini, mencet itu mah bisa lah.. cuman gatau gimana caranya ngesearch...